CARA MERAWAT PASIEN HALUSINASI

>> Sunday, January 31, 2010


PENGERTIAN
Hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsang internal pikiran dan rangsang eksternal (dunia luar)

PROSES TERJADI HALUSINASI
Halusinasi berkembang melalui 4 fase:
Fase pertama
Klien mengalami stress, cemas, perasa-an perpisahan, kesepian yang memun-cak dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai melamun dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan. Cara ini hanya menolong sementara.
Fase kedua
Kecemasan meningkat, melamun dan berpikir sendiri jadi domimnan. Mjulai dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu ia tetap dapat mengontrol.
Fase ketiga
Bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan nengontrol klien. Klien jadi terbiasa dan tidak berdaya mengontrol halusinasinya.
Fase keempat
Halusinasi berubah menjadi mengan-cam, memerintah dan memarahi klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya hi-lang kontrol dan tidak dapat berhu-bungan secara nyata dengan orang lain di lingkungannya.

TANDA-TANDA HALUSINASI
Menarik diri. Tersenyum sendiri duduk terpaku. Bicara sendiri. Memandang satu arah. Menyerang. Tiba-tiba marah. Gelisah.

JENIS GANGGUAN HALUSINASI
Halusinasi Dengar
Dengar suara membicarakan, mengejek, menertawakan, mengancam, tidak ada sumbernya disekitar.
Halusinasi Lihat
Melihat pemandangan, orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada, tetapi klien yakin ada.
Halusinasi Penciuman
Mengatakan mencium bau bunga keme-nyan dan lain-lain yang tidak dirasakan oleh orang lain dan tidak ada sumber-nya.
Halusinasi Kecap
Merasa mengecap sesuatu rasa dimulut tetapi tidak ada.
Halusinasi Raba
Merasa ada binatang merayap pada kulit tetapi tidak ada.

PERANSERTA KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI
Bantuan mengenal halusinasi

  1. Bina hubungan saling percaya
  2. Diskusikan kapan muncul, situasi yang menyebabkan (jika sendiri), isi, frekuensi.

Meningkatkan kontak dengan realitas

  1. Bicara tentang topik yang nyata, tidak mengikuti isi halusinasi.
  2. Bicara dengan klien secara sering dan singkat.
  3. Buat jadual kegiatan seharian untuk menghindari kesendirian.
  4. Ajak bicara jika tampak klien se-dang berhalusinasi.
  5. Diskusikan hasil observasi anda.

Bantu menurunkan kecemasan

  1. Temani, cegah isolasi dan menarik diri.
  2. Terima halusinasi klien tanpa men-dukung dan menyalahkan. (Misal: “Saya percaya anda mendengar te-tapi saya sendiri tidak mendengar-nya.”)
  3. Beri kesempatan untuk mengung-kapkan
  4. Tetap hangat, empati, kalem dan le-mah lembut.

Mencegah klien melukai diri sendiri dan orang lain.

  1. Lakukan perlindungan
  2. Kontak yang sering secara personal

http://askep-askeb.cz.cc/

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive

  © Free Medical Journal powered by Blogger.com 2010

Back to TOP