Hamil Kembar antara Senang dan Cemas

>> Wednesday, March 3, 2010

Memang ada sejumlah perbedaan, tapi tetap saja tak perlu dicemaskan

“Kembar?” begitu tanya Ny. Rini dengan nada antara percaya dan tidak saat mendengar keterangan dokter, ia hamil bayi kembar. Senang? Pasti! Karena dengan satu kehamilan ia akan langsung memperoleh dua anak. Tapi di sisi lain, Rini juga diliputi rasa cemas. “Aduh, gimana nanti melahirkannya? Gimana ngurusnya, pasti repot banget,” begitu pikiran-pikiran yang berkecamuk di benaknya.

Tapi sebelum membahas soal rasa cemas itu, ada baiknya kita pahami, seluk-beluk tentang kehamilan kembar. Kehamilan kembar atau gemelli, menurut dr. Musa Soebiantoro, Sp.OG, dari RS Puri Cinere, akan tampak lebih besar dari ukuran biasanya sesuai umur kehamilannya. “Sejak trimester II kehamilan mulai kelihatan.” Namun melalui USG, sejak usia kehamilan 8 minggu pun si kembar bisa terdeteksi. “Tapi secara makro dari pemeriksaan fisik baru terlihat di trimester II.”

Selain dari besarnya perut, ibu hamil dengan kehamilan kembar, di perutnya akan tampak 3 bagian besar atau lebih. “Kalau anak tunggal, kita akan meraba 2 bagian besar, yaitu kepala dan pantat. Sedang pada kehamilan kembar, akan teraba satu bokong dengan dua kepala atau dua bokong dengan dua kepala. Jadi, sekurang-kurangnya kita akan meraba 3 bagian besar.”

Gerakan pada kehamilan kembar pun dirasakan lebih banyak oleh sang ibu. Sedangkan melalui USG akan terdeteksi 2 atau lebih jantung yang berdenyut. “Kadang-kadang diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir tapi uterus masih besar. Nah, ternyata ada satu janin lagi dalam rahim. Biasanya hal ini terjadi jika si ibu tidak pernah ANC (kontrol) pada dokter. Jika ia sering kontrol pasti ketahuan kalau ia hamil kembar,” jelas Musa.

JENIS KEMBAR

Perlu juga untuk dipahami, kembar ada 2 macam, yaitu kembar identik dan non-identik. Yang identik atau monozygot berasal dari satu telur yang dibuahi oleh satu sel sperma. Selanjutnya, kata Musa, “Dalam perkembangannya ia membelah jadi 2 atau lebih dan keduanya berkembang menjadi 2 janin.”

Kembar identik ini ada yang berasal dari 1 telur yang membelah dan belahannya berkembang sendiri-sendiri. “Ada juga 1 telur, dia tetap satu sel, hanya di dalamnya membelah dan membentuk 2 janin yang dikenal dengan identik”

Kalau pada kembar non-identik atau gemelli dizygot, yang terjadi adalah adanya 2 sel telur yang dibuahi oleh 2 sel sperma. “Proses pembuahannya sama, karena ovulasi hanya sekali dibuahi, yaitu saat sel telur telah matang. Jadi, dizygot ini berasal dari fertilisasi 2 telur yang terpisah.”

Non-identik bisa menghasilkan bayi kembar dengan kelamin sama, bisa juga berbeda, laki-laki dan perempuan. “Pada kembar non-identik, biasanya fisiknya tidak sama,

wajahnya pun tidak mirip satu sama lainnya.”

Sedangkan pada kembar identik, kelaminnya selalu sama, perempuan-perempuan atau lelaki-lelaki. “Penampilan fisiknya juga mirip, di samping golongan darah dan karakternya juga pada umumnya sama.”

PENYEBAB

Yang patut diketahui, kehamilan kembar bukanlah suatu kelainan. Kehamilan ini biasanya diturunkan. Dengan kata lain, ada orang dalam garis keturunannya yang kembar pula. Entah nenek, bibi, ibu, sepupu, dan lainnya. Selain itu, bisa juga terjadi karena penggunaan obat-obatan pemacu kesuburan. “Induksi ovulasi pada ibu-ibu berusia 35 tahun lebih yang mengalami kesulitan hamil dengan menggunakan obat-obatan perangsang ovulasi terkadang justru meningkatkan ovulasi atau ova multiple (kembar),” jelas Musa.

Obat pemacu kesuburan ini sebetulnya digunakan untuk merangsang terjadinya ovulasi. “Nah, dengan obat ini diharapkan telurnya matang pada waktunya, sehingga bisa dibuahi. Biasanya diberikan kepada orang yang sulit untuk mendapatkan anak.”

Selain itu, saat pembuahan melalui bayi tabung juga memungkinkan terjadinya pembuahan bayi kembar.

KONDISI KEHAMILAN

Kondisi wanita yang tengah hamil kembar, menurut Musa, sama saja dengan wanita hamil biasa. “Hanya kehamilan kembar memerlukan pengawasan khusus. Mungkin si ibu akan merasakan lebih berat, karena ia membawa 2 janin atau lebih.”

Keluhan sesak nafas pun kerap dialami ibu dengan kehamilan kembar. Hal ini terjadi karena uterus yang membesar. “Karena tekanan hamilnya terlalu besar, maka sekat diafragma akan terdorong sehingga ia menjadi sesak,” terang Musa. Tekanan uterus juga bisa mendorong kandung kencing atau menekan vena balik di selangkangan. Akibatnya, ibu hamil akan menjadi sering buang air kecil dan kerap mengalami bengkak atau varises pada tungkai dan vulva.

Ibu hamil kembar juga mempunyai risiko mengalami pembesaran hidramnion. “Hidramnion terjadi karena adanya cacat bawaan atau kelainan kongenital. Seharusnya ada keseimbangan antara air ketuban yang dibuang/diminum dan diproduksi, tapi karena terdapat kelainan kongenital, yaitu salurannya terhambat, maka ada hambatan dalam pembuangan air ketuban. Padahal, produksinya terus bertambah. Akibatnya, timbul yang disebut hidramnion.”

Risiko lain adalah tekanan darah tinggi, keracunan kehamilan, dan perdarahan setelah kehamilan.

RAJIN KONTROL

Apa yang harus dilakukan ibu jika janinnya ternyata kembar? Pada dasarnya tak berbeda dengan kehamilan biasa. Yang jelas, jangan terlalu capek sebab bisamenimbulkan kontraksi. “Padahal, kontraksi akan menyebabkan janin lahir prematur.”

Selain itu, rajin-rajinlah kontrol ke dokter. Usia kehamilan di atas 32 minggu, minimal harus memeriksakan diri ke dokter seminggu sekali. “Dengan demikian, kalau terjadi peregangan, terlepasnya plasenta, atau gangguan lain, bisa diketahui lebih awal.” Pun, sebaiknya, setelah umur kehamilan di atas 30 minggu diharapkan “puasa” berhubungan intim dan disarankan untuk tidak melakukan perjalanan jauh. Semua itu, kata Musa, “Akan merangsang kelahiran prematur. Senggama, misalnya, bisa menimbulkan perangsangan kontraksi pada uterus dan ditakutkan bayi lahir prematur.”

Selain itu, makanan juga harus lebih diperhatikan, “Soalnya, bayinya juga lebih banyak.” Kekurangan nutrisi menyebabkan anemia. Penjelasannya, pada kehamilan trimester I, semua ibu hamil akan mengalami anemia sebab terjadi hemodilusi/pengenceran dalam darah. Saat hamil, sirkulasi darah mengalami peningkatan sehingga ibu hamil sering menjadi pusing, karena komposisi darah yang membawa O2 ke otak tidak cukup. Hal itulah yang menjadi pemicu rasa pusing pada ibu hamil.

Istirahat, menurut Musa, merupakan obat yang paling baik untuk mengatasi anemia tadi. Obatnya, ujar Musa, cukup dengan istirahat ditambah obat untuk mengatasi anemia itu sendiri. “Sebaiknya, ambil posisi miring saat tidur. Jika terlentang, uterus akan menekan pembuluh darah besar. Akibatnya, timbul pusing atau mual karena aliran darah yang terhambat.”

BERKOMPETISI

Bagaimana dengan keadaan janin itu sendiri? Kehamilan kembar sesungguhnya juga tidak mengenakkan bagi janin. Mereka harus berdesakkan dalam uterus ibunya. Tak heran jika pertumbuhan fisiknya jadi terbatas. Akibatnya, berat badannya di bawah normal. “Pertumbuhan berat badan janin kembar umumnya lebih ringan dibandingkan pada kehamilan tunggal.”

Biasanya berat badan bayi yang baru lahir pada kehamilan kembar, kurang dari 1.500 gr. Berat badan masing-masing janin bisa jadi tidak sama. Perbedaan beratnya bisa berkisar antara 50-1.000 gram. “Ini disebabkan karena pembagian sirkulasi darah dan makanan dari ibu tidak sama sehingga yang satu tumbuh lebih besar dibanding yang lain.”

Selama berada dalam rahim ibu, janin kembar tak bisa menghindar dari kompetisi untuk mendapatkan suplai makanan dan darah ibunya. Tak heran bila si kembar lahir dengan berat yang berbeda. “Janin dalam kehamilan kembar ada yang tali pusat dan ari-arinya hanya satu, ada juga yang dua tali pusat dan dua ari-ari.”

Kendati dua tali pusat dan dua ari-ari, keduanya berhubungan dan pembuluh darahnya menjadi satu. Akibatnya, mereka berkompetisi, “berebut” dalam mencari makanan. Bisa jadi yang satu tumbuh besar sementara yang lainnya kecil. “Nah, bila si janin lahir dengan berat yang hampir sama, berarti keduanya sama-sama jago.”

Menurut Musa, jika salah satu janin “kalah” terus saat berkompetisi di dalam rahim, akhirnya ia akan mengecil dan meninggal, “Sementara saudaranya tumbuh terushingga lahir.”

Karena ada kemungkinan salah satu janin kecil itulah, maka pemeriksaan ketat lewat USG mutlak perlu. “Kalau paru-paru bayi dirasa cukup matang, biasanya ia akan segera dikeluarkan dan dirawat di luar sehingga bisa menyusul ketinggalan dari saudara kembarnya.”

PENANGANAN PERSALINAN

Persalinan bayi kembar seperti umumnya kehamilan normal, dilakukan melalui vagina. “Kalau posisi anak pertamanya kepala, ya, pervaginam. Indikasi operasi caesar hanya dilakukan bila posisi anak pertama melintang, sungsang, ari-arinya ada di bawah, atau terjadi interlocking pada letak janin. Yaitu anak pertama letak sungsang dan anak kedua letak kepala atau posisi 69.”

Interlocking ini dimungkinkan karena pada kehamilan kembar umumnya janin tidak terlalu besar, sedangkan cairan ketuban lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, sering terjadi perubahan posisi janin. Sering juga terjadi posisi janin dalam keadaan sungsang. “Posisi janin kedua juga dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama. Ini yang kadang menyulitkan proses kelahirannya nanti.”

Bila anak pertama letaknya membujur, maka persalinan dilakukan seperti biasa. “Yang harus diwaspadai justru pada anak kedua, baik letak sungsang maupun kepala. Kalau letak sungsang, maka ketubannya harus dipecahkan dan dibantu kelahiran lewat bokong. Kakinya ditarik keluar.”

Pertolongan persalinan seperti ini juga dilakukan jika ada kasus solutio placentae. “Karena terjadi peregangan yang besar dari uterus, ari-arinya lepas sebelum bayi kedua lahir.” Kalau tidak ditangani dengan tepat, bisa terjadi kematian pada bayi kedua. “Makanya harus cepat dilakukan pecah ketuban untuk bayi kedua.”

Kedengarannya memang sulit. Tapi, kesulitan persalinan menjadi tiada artinya ketika si kecil lahir ke dunia. Bukan begitu, Bu?

0 komentar:

Post a Comment

Blog Archive

  © Free Medical Journal powered by Blogger.com 2010

Back to TOP